Tangerang Selatan, Tidak ada satupun orang dewasa yang tidak mengenal minuman satu ini. Minuman yang bisa membantu menahan kantuk ini begitu di gemari oleh banyak orang.
Betul, minuman yang berasal dari biji kopi ini pamornya semakin meningkat dengan berbading lurus peningkatkan dengan pertumbuhan gerai kopi.
Banyak motif untuk orang singgah di kedai, gerai, warung kopi atau apapun namanya. Mulai dari Lelah karena kemacetan, rapat, bersilaturahmi, ingin menikamti rasa kopi atau pun argumentasinya, kopi semakin dibutuhkan keberadaanya.
Rulinawaty, selaku ketua pelaksanaan kegiatan pengbadian kepada masyarakat menyebutkan bahwa, timnya bekerja sama dengan mitra yaitu KOPI 1612 yang berada dikota Bandung berdasarkan kontrak kerja dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyakarat nomor B/609/UN31.LPPM/PM.01.01/2022 tanggal 2-2-2022. argumentasi yang disampaikan Ruly kepada Crew Media ini bahwa, kopi Indonesia dikenal di mancanegara, namun fakta dilapangan berdasarkan observasi kami, petani hanya fokus pada bertani saja, sehingga kemampuannya untuk menggunakan alat ataupun teknologi kekopian masih sangat minim. Untuk itulah kami menggandenng mitra kerja KOPI untuk mengedukasi petani dan masyarakat untuk dapat memanfaatkan peralatan kekopian” Sebut Ruly.
Bagi pecinta kopi, Secangkir Kopi itu adalah rasa yang terbentuk oleh harapan penikmatnya, sehingga Tak heran jika ada tag line, “lebih baik hadir secangkir kopi hangat dari pada kehadirannya yang tidak berarti”. Seloroh Ruly.
Memanfaatkan kegiatan gelar Produk Pengabdian Masyakarat yang diselanggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat (LPPM-UT) produk Kopi yang diberi label 1612 ini turut dipamerkan guna mensosialisaikan ketercapaian pelaksanaan kegiatan pengbadian tersebut, “menyatakan bahwa produk hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat wajib dipublikasi melalui berbagai media” Jelas Andriyansah selaku penanggun jawab publikasi dari tim tersebut.
Dari Gedung Serba Guna (GSG-UT) Peter selaku mitra dari tim Universitas Terbuka menyampaikan, dirinya sangat senang dan Bahagia dapat hadir ke UT meskipun harus menumpuh perjalanan dari Bandung hingga ke Pondok Cabe di Tangerang Selatan. Peter menyampaiakan dirinya senang bisa menghadirkan citra kopi yang unik kehadapan pimpinan Universitas Terbuka, pengunjung juga kepada peserta lainnya yang mengikuti gelar Produk pengabdian kepada masyarkarat di Universitas Terbuka (25/10/22) lalu.
Didampingi Cuncun, turut memaparkan bahwa kopi yang dikelola oleh kelompok tani mereka, mempunyai produk turunan sehingga tidak ada dari kopi ini yang terbuang. “Kulit Kopi ini dimanfaatkan lagi untuk teh cascara” Jelas Cuncun kepada awak media ini.
Teh cascara sendiri adalah teh herbal yang terbuat dari kulit buah kopi yang dikeringkan. Karena memiliki kandungan kefein yang rendah, membuat minuman ini cukup aman untuk dikonsumsi. Bukan hanya memiliki kafein yang rendah, cascara juga bisa memberikan banyak manfaat untuk tubuh.
Salah satu kandungan yang ada di cascara adalah antioksidan yang bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh kamu. Sangat bermanfaat bukan? (PARISAINI R ZIDANIA)
Sumber: Berita Post Pangandaran 28/10/2022
URL: https://postpangandaran.com/pendidikan/4703/gelar-hasil-pkm-luring-2022-universitas-terbuka-di-bidang-kopi-dan-olahannya